Senin, 19 November 2018

BAB II KEAMANAN SISTEM OPERASI JARINGAN


KEAMANAN SISTEM OPERASI JARINGAN


        Sistem Operasi Jaringan atau dalam Bahasa Inggris dinamakan dengan Network Operating System adalah suatu jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani masalah jaringan.

        Pada umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak sekali layanan (service) yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti halnya layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (sharing printer), DNS Service, HTTP Service dan lain sebagainya.

        Hal ini hampir mirip dengan sistem komputer stand alone (berdiri sendiri), dan perbedaannya hanya terletak di sistem operasi jaringan, di mana salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer yang lain.

        Di dalam suatu Jaringan Komputer, terdiri atas :

            Komputer Server : Komputer yang menyediakan fasilitas untuk komputer lain yang terhubung di dalam jaringan (menyediakan layanan/memenuhi layanan).
         Komputer Client : Komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang digunakan oleh Server (mendapatkan layanan) atau bisa juga untuk meminta layanan kepada server (meminta layanan).


KEAMANAN JARINGAN

       Keamanan jaringan adalah suatu cara atau suatu system yang digunakan untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman luar yang mampu merusak jaringan.

                 Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan :

        Tembok pengamanan (baik secara fisik maupun maya), yaitu suatu cara untuk memberikan proteksi atau perlindugan pada jarigan, baik secara fisik (kenyataan) maupun maya (menggunakan software).
         Rencana pengamanan, yaitu suatu rancagan yang nantinya akan di implementasiakan uantuk melindugi jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman dalam jaringan.


JENIS – JENIS KEAMANAN PADA SISTEM OPERASI JARINGAN

Inilah materi utama dari postingan saya kali ini , berikut penjelasannya . Pengamanan termasuk masalah teknis, manajerial, legalitas dan politis.

Keamanan sistem terbagi menjadi 3, yaitu :

        Keamanan eksternal , berkaitan dengan pengamanan fasilitas computer dari penyusup, bencana alam, dll. keamanan ini meliputi seluruh sistem beserta peralatan, peripheral, dan media yang digunakan. Biasanya seorang penyerang akan melakukan segala macam cara untuk masuk pada sistem tersebut. Biasanya mereka akan melakukan wiretapping atau hal-hal yang berhubungan dengan akses melalui kabel pada jaringan.
       Keamanan interface , berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum mengakses program dan data. Biasanya seorang penyerang memanfaatkan faktor kelemahan atau kecerobohan dari orang yang berpengaruh (mempunyai hak akses ) untuk dapat masuk pada sistem yang menjadi targetnya. Hal ini biasanya disebutsocial engineering.
       Keamanan internal , berkaitan dengan pengaman beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras dan sistem operasi untuk menjaga integritas program dan data. Pada keamanan ini penyerang akan memanfaatkan kelemahan yang ada pada software yang digunakan untuk mengolah data. Biasanya penyerang akan memasukkan virus pada komputer target.


ALGORITMA KEAMANAN PADA SISTEM OPERASI JARINGAN


A. Algoritma Genetika (Genetic Algorithm, GA)

Algoritma Genetika pada dasarnya adalah program komputer yang mensimulasikan proses evolusi. Dalam hal ini populasi dari kromosom dihasilkan secara random dan memungkinkan untuk berkembang biak sesuai dengan hukum-hukum evolusi dengan harapan akan menghasilkan individu kromosom yang prima. Kromosom ini pada kenyataannya adalah kandidat penyelesaian dari masalah, sehingga bila kromosom yang baik berkembang, solusi yang baik terhadap masalah diharapkan akan dihasilkan.
Algoritma genetika sangat tepat digunakan untuk penyelesaian masalah optimasi yang kompleks dan sukar diselesaikan dengan menggunakan metode yang konvensional. Sebagaimana halnya proses evolusi di alam, suatu algoritma genetika yang sederhana umumnya terdiri dari tiga operator yaitu:  operator reproduksi, operator crossover (persilangan) dan operator mutasi.

B. Divide and Conquer
 paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil.

C. Dynamic programming
 paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jika digunakan pada suatu masalah yang mengandung sub-struktur yang optimal (, dan mengandung beberapa bagian permasalahan yang tumpang tindih .


D. Metode serakah
 Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah Pemrograman dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap tahap;
dan menggunakan pilihan "serakah" apa yang dilihat terbaik pada saat itu.

E. Algoritma Greedy
ALgoritma greedy merupakan salah satu dari sekian banyak algoritma yang sering di pakai dalam implementasi sebuah system atau program yang menyangkut mengenai pencarian “optimasi”
Di dalam mencari sebuah solusi (optimasi) algoritma greedy hanya memakai 2 buah macam persoalan Optimasi,yaitu:
1. Maksimasi (maxizimation)
2. Minimasi (minimization)
Sekarang kita lanjut ke contoh soal yang aja ya..biar lebih enak membedakan antara soal mengenai optimasi/maksimasi dengan minimum/minimasi.

F. Algoritma Dijkstra
Algoritma Dijkstra, (dinamai menurut penemunya, seorang ilmuwan komputer, Edsger Dijkstra), adalah sebuah algoritma rakus (greedy algorithm) yang dipakai dalam memecahkan permasalahan jarak terpendek (shortest path problem) untuk sebuah graf berarah (directed graph) dengan bobot-bobot sisi (edge weights) yang bernilai tak-negatif.
Misalnya, bila vertices dari sebuah graf melambangkan kota-kota dan bobot sisi (edge weights) melambangkan jarak antara kota-kota tersebut, maka algoritma Dijkstra dapat digunakan untuk menemukan jarak terpendek antara dua kota.
Input algoritma ini adalah sebuah graf berarah yang berbobot (weighted directed graph) G dan sebuah sumber vertex s dalam G dan V adalah himpunan semua vertices dalam graph G.
Setiap sisi dari graf ini adalah pasangan vertices (u,v) yang melambangkan hubungan dari vertex u ke vertex v. Himpunan semua tepi disebut E.
Bobot (weights) dari semua sisi dihitung dengan fungsi
w: E → [0, ∞)
jadi w(u,v) adalah jarak tak-negatif dari vertex u ke vertex v.
Ongkos (cost) dari sebuah sisi dapat dianggap sebagai jarak antara duavertex, yaitu jumlah jarak semua sisi dalam jalur tersebut. Untuk sepasang vertex s dan t dalam V, algoritma ini menghitung jarak terpendek dari s ke t.

G. Algoritma Kriptografi
Algoritma kriptografi atau cipher , dan juga sering disebut dengan istilahsandi adalah suatu fungsi matematis yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi (Schneier, 1996). Ada dua macam algoritma kriptografi, yaitu algoritma simetris (symmetric algorithms) dan algoritma asimetris(asymmetric algorithms).

 H. Algoritma random
algoritma random sering dibutuhkan ketika membuat AI untuk musuh, misalnya untuk memunculkan pasukan musuh secara random. fungsi sederhana berikut ini digunakan untuk mencari nilai random dari bilangan antara min – max.
var a = Math.floor(Math.random() * (max – min + 1)) + min;

misalnya min = 1 dan max = 10, maka akan menghasilkan nilai random pada var a pada kisaran 1-10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar